26 Tahun umurku
BUZZ!!!
Anonymous : Hi, leh kenalan
Sukausil : oh, tentu boleh
Anonymous : asl please
Sukausil : 26/m/jkt
Anonymous : boleh liat camnya gak?
Sukausil : silakan diliat
Jrengggggggg........
Anonymous : katanya 26 taon, kok masih muda banget. Kamu boong ya?!?
Sukausil : Bohong apanya, emang itu aku...
Anonymous : kok muda banget.... aku gak percaya itu kamu.
....
..
.
Itu adalah contoh penggalan chat antara aku dengan lawan chat-ku. Kira-kira kesannya seperti itu setiap kali mereka membandingkan antara umur dan gambarku di webcam yang mereka lihat. Mereka nggak percaya bahwa umurku benar-benar 26 taon. Malah seorang teman chat dari Palembang bilang kalo aku seperti anak SD. Weh,.... kasihannya diriku dibilang seperti anak SD :(
Belakangan setiap ditanya umur aku merubah umurku menjadi lebih muda. Pokoknya gak bilang 26, kisarannya antara 20 s/d 23 taon. Di Friendsterku pun umur juga aku buat lebih muda, 21 taon.
Soal perbedaan antara umur dan penampilan cukup sampe di sini. Sekarang coba tengok kembali masa-masa yang telah terlewati. Selama 26 taon hidup, rasanya nggak ada prestasi yang patut dibanggakan. Dari kecil sampai SMK, hidup cuman mengikuti arus. Setiap kali ditanya cita-cita aku nggak pernah bisa menyebutkan. Pokoknya bagaimana caranya melewati hidup yang aku rasa sangat berat waktu itu. Baru ketika memasuki kelas 3 SMK, ada pemikiran untuk wiraswasta. Aku coba beli beberapa buku peternakan dan agribisnis. Aku pelajari bagaimana cara beternak ayam, bebek, ikan, burung puyuh dan lainnya. Juga aku pelajari bagaimana bertanam cabe dan tanaman sayuran lainnya. Tapi semuanya sirna dari pikiranku ketika aku belajar komputer setelah lulus SMK. Buku-buku yang aku beli itu aku bawa ke kampung sewaktu aku pulang, tidak pernah ada implementasi di lapangan. Aku sendiri lebih asik belajar komputer sambil bekerja menjadi sopir pribadi.
Setelah selesai les komputer, datang panggilan kerja dari Jakarta. Akhirnya selama 5 taon aku bekerja di jakarta, baru bulan Mei 2005 aku berhenti kerja karena kondisi perusahaan yang "limbung". Mungkin kalo kantor nggak limbung, aku masih kerja di perusahaan itu. Tapi dengan ambruk-nya kantorku, setidaknya membawa berkah baru bagi aku. Semangat wiraswasta tumbuh kembali. Tapi saat semangat wiraswasta menggelora, aku nggak punya apa-apa. Untuk beli komputer bekas saja harus pinjam sana sini. Aku juga nggak punya keberanian untuk menjalankan 3 komputer yang sudah aku miliki. Sampai detik ini ketiga komputerku masih nganggur di kost-kost-an. Sekarang lagi cari-cari pinjaman buat nambah komputer dan sekaligus buka usaha game komputer di Cibitung, Bekasi. Alhamdulillah sudah ada yang bersedia bantu meskipun juga harus cari gandengan lainnya. Insya Alloh akhir taon usahaku bisa jalan. AMIN
Umur 26 taon belumlah tua, juga tidaklah muda. Hanya kedewasaan berpikir yang menentukan muda ato tua-nya setiap manusia.
Simplex Very Sigilum