Wednesday, December 16, 2009

Nikah Yuk...

Ketika aku memutuskan untuk menikah, aku tidak sedang mencari istri/suami tapi aku mencari ibu/ayah bagi anak-anakku. Calon suami/istriku adalah orang pilihan, akupun juga harus jadi orang pilihan bagi calon suami/istriku. Untuk itulah kupersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjadi istri/suami dan orang tua terbaik buat anak-anakku.


Lamaranku bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi sedang meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si gadis. Atas izin orang tua/wali lah kudapat ridho dari Allah. Dan ketika kami berdua menikah, kami bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah. Ikrar nikah di hadapan manusia pada hakekatnya hanyalah selama hayat masih di kandung badan, ikrar nikah di hadapan Allah adalah kekal selama-lamanya.


Pada saat resepsi pernikahan, semua tamu mendo’akan kami agar kami kekal dalam ikatan suci pernikahan. Penghianatan atas do’a mereka adalah ketika kami memutuskan untuk bercerai.
Selama berkeluarga, kami sadar bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh dengan onak dan duri. Kami harus saling menjaga agar rumah tangga tidak oleng. Kami tidak boleh saling berlepas tangan, sebaliknya kami justru semakin erat berpegangan tangan. Apabila ekonomi keluarga belum membaik, kami yakin bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami /istri.


Buah dari pernikahan adalah anak. Sebelum memiliki anak, cinta ku curahkan untuk suami/istri. Ketika memiliki anak, cinta ku curahkan kepada suami/istri dan anak-anak. Ketika mendidik anak, kami tidak berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, tetapi orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.


PIL/WIL adalah biang perpecahan keluarga. Bila ada PIL, takkan pernah aku minum, cukuplah suami sebagai obat. Bila ada WIL, takkan pernah aku turuti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati.


Kunci keharmonisan keluarga adalah “Ketaqwaan, Kasih Sayang, Kesetiaan, Komunikasi, Keterbukaan dan Kejujuran”