Thursday, January 13, 2005

Tidak Merasa Diri Paling Suci

Pilih Jadi Mantan Orang Jahat atau Bekas Orang Baik?

Ini memberikan hikmah (pelajaran) agar setiap muslim tidak sombong, merasa dirinya sudah baik dan sudah suci, apalagi merasa paling baik dan paling suci. Sebaliknya seorang muslim harus berhati-hati, menjaga
istiqamah, seraya memohon rahmat Allah agar diberi husnul khatimah.
Pada sisi lain, seorang muslim tidak boleh memvonis orang lain sebagai ahli neraka , betapapun jahatnya dia. Pintu untuk memperbaiki diri masih terus terbuka selama hayat dikandung badan. Maka bila kesadaran tidak datang terlambat, atas izin Allah, seorang penjahat pun bisa memperoleh husnul khatimah. Kalau Allah saja membuka pintu husnul khatimah untuk semua hamba-hambanya, maka apakah kita boleh menutupnya untuk
saudara-saudara kita?
Dalam perjalanan waktu segala sesuatu bisa saja terjadi. Yang semula baik menjadi jahat, dan yang semula jahat menjadi baik. Hati (qalbu) manusia memang mudah berubah-ubah, berbolak-balik. Maka iman yang letaknya di kalbu itu juga bisa naik dan turun, bisa bertambah dan berkurang, bisa menguat dan melemah. Semuanya tergantung usaha manusia dan petunjuk Allah. Tapi yang pasti, bekas orang jahat tentu lebih baik dari bekas orang baik.

Quoted by Redaksi from Husnul Khatimah Keluarga Besar Indonesia,
diterbitkan oleh Hamas dan Padhang mBulan @ 1999

Wednesday, January 12, 2005

BILA IBU BOLEH MEMILIH

Anakku,
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu...
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak,,,, engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena
ibu
kecewa dan berurai air mata...

Anakku,...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu
harus berjuang melahirkanmu Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia
sangat ibu rasakan Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit ,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah... saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang
junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun
tengah malam untuk menyusuimu,maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan
tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan ....
Jika dengan pilihan ibu , engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak ...
Maafkan ibu....
Maafkan ibu ...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita ,
agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang
hilang
Percayalah nak ....
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak ...
Engkau adalah selalu menjadu belahan nyawa ibu,,,,

Dikutip dari
Puisi Hati Ratih Sanggarwati

Untuk anakku tercinta,
dan 5 bulan lagi penantianku untuk melihatmu di dunia