Pengangguran Banyak Acara...
Tadi pagi aku baru tiba di kota Jakarta setelah sebelumnya 5 hari berada di kampungku Wonogiri dan 2 hari-nya lagi mondar-mandir di kota Jogjakarta. Gak ada acara khusus atas kepulanganku ke kampung, hanya kebetulan saja di kampung ada tetangga yang hajatan nikahin anak bungsunya. Sedang di Jogjanya sekedar jalan-jalan alias "piknik ngirit".
Setibanya aku di Jakarta, aku masih menyandang gelar sebagai "PENGANGGURAN". Bukan masalah buat aku menjadi pengangguran, yang penting bisa survive dalam kondisi nganggur. Mungkin malah aku lebih kaya dari orang yang tiap hari "kerja mati-matian, berangkat pagi pulang malam, gaji mini buat bayar kontrakan & kreditan, tiap bulan dikejar-kejar setoran, tak ada sisa uang buat jajan apalagi jalan-jalan". Orang gini gimana bisa dikatakan kaya, harta boleh lebih tapi kalo batin gak tenang apa bisa disebut kaya?!?
Aku masih bisa jajan lho, malah bisa jalan-jalan segala. Beliin buku-buku dan alat tulis buat ponak2-an alhamdulillah masih rutin aku lakukan setiap ajaran baru tiba. Artinya aku masih bisa berbagi kekayaan dengan orang lain. Katanya apa yang kita miliki tidak sepenuhnya milik kita sendiri.
Ada 3 hal yang menjadi milik kita atas harta kita (Kaya tanpa Bekerja; Safak Muhammad) :
1. Apa yang kita makan kemudian habis,
2. Apa yang kita pakai kemudian hancur,
3. Apa yang kita sedekahkan kemudian kekal.
Takut NGANGGUR?!?!? Tentu tidakkkkkkkk.....!!!!
<< Home