Siapa yang ngirim SMS?!?
"Djonk, saiki dirimu ning ndi? Msh d jkt apa dah blk kampung?Aq lg dlm pjlnan k sby neh, skalian cr krj, aq td kna mrh bos. Ga kuat aq."
Tulisan di atas adalah bunyi SMS yang aku terima tadi sore sewaktu aku di atas bus jurusan Blok M - Slipi. Jika dibahasa Indonesiakan dengan kata-kata yang lengkap, kira-kira begini artinya "Djonk, sekarang dirimu di mana? Masih di Jakarta apa dah balik kampung? Aku dalam perjalanan ke Surabaya neh, sekalian cari kerja, aku tadi kena marah bos. Gak kuat aku". Djonk adalah nickname-ku di dunia maya.
Aku tidak tau siapa pengirim SMS tersebut. Aku tidak bisa langsung balas karena pulsaku pas lagi kosong. Tinggal tersisa 190 rupiah. Sedangkan biaya per SMS 350 rupiah. Jelas gak cukup. Aku mencoba menebak-nebak siapa yang mengirim SMS tersebut. Ada 3 orang teman yang terbayang di otakku saat itu, Rony dan pasangan suami istri Mas Didi + Mbak Nurul. Mereka sama-sama berasal dari Surabaya atau daerah sekitar Surabaya.
Pening juga menebak-nebak pengirim SMS tersebut. Pertamanya aku menebak itu SMS-nya Rony, tapi dari bahasa penulisannya lain banget. Biar orang Jawa Timuran, dia biasa make "Loe - Gua", bukan "Aku - Kamu". Dugaan kedua, pengirim SMS itu adalah Mbak Nurul. Dari bahasa penulisannya, sepertinya seorang perempuan. Tapi masa iya Mbak Nurul kena marah sama boss-nya. Aku mengenalnya dia orangnya baik, juga pernah diajak boss-nya tugas ke Australia. Gak mungkin dia!!! Kalo mas Didik rasanya juga gak mungkin sekali. Masa kena marah saja sampe pulang ke Surabaya, emang Mbak Nurul mau ditinggal sendirian di Jakarta?!?
Saking penasarannya, uang hasil lembur benerin komputer di Kampus Blok M yang baru saja aku terima aku bela-belain buat beli pulsa cuman buat ngecek pemilik nomer itu. Aku coba bales SMS itu, tapi nggak ada balesan sama sekali. Aku SMS Rony ternyata dia masih di Jakarta. Mau SMS mbak Nurul ato Mas Didik aku ragu-ragu banget. "Besok saja lah, barangkali ada jawaban", begitu pikirku.
Tengah malamnya Mas Aris yang ada di Jerman PM aku lewat Yahoo Messenger. Aku ceritakan ke dia tentang SMS itu. Kebetulan dia kenal Mbak Nurul dan Mas Didik karena mereka memang temenan. Tapi dia juga nggak yakin kalo yang ngirim SMS itu Mbak Nurul ato Mas Didik. Disaat chatting itulah aku mencoba telpon ke nomer pengirim SMS itu. Pas diangkat, aku nggak mengenali suaranya. Baru pas aku tanya nama, ternyata dia Mbak Tutut yang tidak lain adalah teman chattingku dari Jogja. Aku baru sadar kalo dia sudah tunangan dengan orang Surabaya.
Pffff... lega rasanya bisa mengetahui pengirim SMS-nya. Tapi aku masih ada "sedikit" pertanyaan yang juga bikin aku "sedikit" penasaran. Separah apakah kesalahan Mbak Tutut sampai dia keluar dari pekerjaanya?!? Kalo aku mintakan jawaban ke Mbak Tutut sekarang rasanya nggak sopan. Kasihan dia, pasti lagi nyenyak-nyenyaknya tidur. Lain kali saja lah. Lagian kalo telpon pake HP kan mahal. Maklum Pengangguran mesti banyak berhemat :D. Besok-besok saja ditanyain ke Mbak Tutut lewat SMS.
Hoahemmmmmmmm........... NGANTUK!!!!
<< Home