Tidak Merasa Diri Paling Suci
Pilih Jadi Mantan Orang Jahat atau Bekas Orang Baik?
Ini memberikan hikmah (pelajaran) agar setiap muslim tidak sombong, merasa dirinya sudah baik dan sudah suci, apalagi merasa paling baik dan paling suci. Sebaliknya seorang muslim harus berhati-hati, menjaga
istiqamah, seraya memohon rahmat Allah agar diberi husnul khatimah.
Pada sisi lain, seorang muslim tidak boleh memvonis orang lain sebagai ahli neraka , betapapun jahatnya dia. Pintu untuk memperbaiki diri masih terus terbuka selama hayat dikandung badan. Maka bila kesadaran tidak datang terlambat, atas izin Allah, seorang penjahat pun bisa memperoleh husnul khatimah. Kalau Allah saja membuka pintu husnul khatimah untuk semua hamba-hambanya, maka apakah kita boleh menutupnya untuk
saudara-saudara kita?
Dalam perjalanan waktu segala sesuatu bisa saja terjadi. Yang semula baik menjadi jahat, dan yang semula jahat menjadi baik. Hati (qalbu) manusia memang mudah berubah-ubah, berbolak-balik. Maka iman yang letaknya di kalbu itu juga bisa naik dan turun, bisa bertambah dan berkurang, bisa menguat dan melemah. Semuanya tergantung usaha manusia dan petunjuk Allah. Tapi yang pasti, bekas orang jahat tentu lebih baik dari bekas orang baik.
Quoted by Redaksi from Husnul Khatimah Keluarga Besar Indonesia,
diterbitkan oleh Hamas dan Padhang mBulan @ 1999