Friday, December 10, 2004

Sari Ilmu

Seorang lelaki yang sibuk menggembalakan domba-dombanya di padang rumput dihampiri seorang cendekiawan. Terjadilah perbincangan singkat antara keduanya. Dari perbincangan itu, si cendekiawan tahu bahwa penggembala itu buta huruf.

"Mengapa kau tidak belajar?", tanya cendekiawan.
"Aku telah mendapatkan sari semua ilmu. Karena itu aku tidak perlu belajar lagi", jawab penggembala mantap.
"Coba jelaskan pelajaran apa yang telah kau peroleh?", pinta sang cendekiawan.
Sambil menatap lelaki berpenampilan rapi itu, penggembala menjelaskan :
"Sari semua ilmu pengetahuan ada lima.
Pertama, selagi masih ada peluang untuk bersikap jujur, aku tidak akan pernah berbohong.
Kedua, selama masih ada makanan halal, aku tidak akan pernah memakan makanan haram.
Ketiga, jika masih ada cela (aib, kekurangan) dalam diriku, aku tidak akan mencari-cari (mempermasalahkan) keburukan orang lain.
Keempat, selagi rezeki Alloh masih ada di bumi, aku tidak akan pernah memintanya kepada orang lain.
Kelima, sebelum menginjakkan kaki di surga, aku tidak akan pernah melupakan tipu daya setan"

Cendekiawan itu sangat kagum atas jawaban sang penggembala seraya berkata "Kawan, semua ilmu telah terkumpul dalam dirimu. Siapapun yang mengetahui kelima hal yang kau sebutkan tadi dan melaksanakannya, pasti dapat mencapai ilmu-ilmu Islam serta tidak memerlukan buku-buku dan filsafat"
(dikutip dari KISAH PARA PECINTA ALLAH karya Muchsin Labib & Farouk bin Dhiya)

Komentar :
- buta huruf tidak sama dengan bodoh
- belajar tidak sama dengan sekolah
- buku-buku ilmu dan filsafat adalah alat untuk belajar, yang mungkin tidak berguna bagi orang buta tetapi sangat bermanfaat bagi mereka yang bisa baca tulis untuk menguasai ilmu.