Wednesday, September 22, 2004

IBU

Ibu,
Selama ini tidaklah begitu dimengerti
Harta benda, aah... padamu itu rezeki yang boleh dicari
Betapa budimu ibu tiada balasan, tiada batasan
Rela menghulur biar diri berkorban
Sekian lama anak-anak sebenarnya kian alpa
Betapa perit tanggunganmu Ibu, sering dilupa
Tanpa benar-benar menyelami tiap ketika
Hati budimu ibu, dalam suka dan duka.

Ibu,
Siapalah anak-anakmu tanpa dirimu
Belaianmu, kata-kata lembut nasihatmu
Menyentuh kalbu, menusuk jiwa
Menambat rohani, mencuit halwa
Didikanmu tanpa sempadan
Tunjuk ajarmu tanpa keluhan
Hingga terbentuk jua dengan keizinan
Yang Maha Esa, Insya-Allah
Akhlak budi seorang insan... Alhamdulillah.

Ibu,
Doronganmu tanpa perlu bicara
Nadamu tetap setia pengubat lara
Engkau kini redha tiba masanya anak-anak melayari bahtera
Masing-masing mencari tapak di dunia
Kini jarak memusuhi, memisahkan kita
Tika kerinduan menusuk kita membuka cerita
Namun sukar untuk diluahkan kata-kata
Duhai Ibu, dikaulah permata.

Ibu,
Hanya doà dari kami anak-anak dan keluarga
Moga dirimu bahagia di samping Ayah tercinta
Nun jauh di sana kami sentiasa merindui
Kami tatapi potretmu buat mengubat hati
Namun ibu, percayalah jasamu tidak sekali dilupa
Dirimu senantiasa dikasihi tidak terhingga
Berkat doàmu, kini dirasai dan terharu
Bahagianya mempunyai insan yang bernama Ibu.

Karya asal: -Kartina- (kartina_73@hotmail.com)